Minggu, 17 Oktober 2010

LEMAK (dds-bab4)


Lemak mempunyai beberapa manfaat, diantaranya digunakan sebagai sumber energi, insulasi panas, dan pelindung organ penting yang lunak. Meskipun bermanfaat, lemak juga dapat merugikan. Kita sering diperingatkan tentang bahaya makanan yang mengandung kadar lemak tinggi. Hal ini dikarenakan makanan berlemak mengandung energi yang sangat tinggi dan dapat menyebabkan kegemukan (obesitas). Yang lebih parah lagi, lemak jenuh terdapat dala produk hewani, seperti susu, mentega, dan daging dapat mengganggu metabolisme dan mengakibatkan penumpukan lemak di dalam arteri. Dalam jangka panjang, hal ini menyebabkan banyak masalah seperti penyakit jantung. Untuk mengatasinya, kita dapat mengurangi konsumsi lemak jenuh atau menggantinya dengan lemak tak jenuh. Contohnya mengganti mentega (hewani) dengan margarin (nabati).


Margarin: Lemak Tak Jenuh Pengganti Mentega (Lemak Jenuh)
Margarin dibuat dari minyak nabati tak jenuh, seperti minyak bunga matahari, minyak kelapa sawit, dan minyak jagung. Karena minyak nabati cair, maka untuk mengubahnya menjadi padatan, ikatan rangkapnya harus diubah menjadi ikatan tunggal. Hal ini dilakukan dengan proses hidrogenasi.
Pada proses hidrogenasi, uap minyak dilewatkan bersama hidrogen melalui katalis Ni yang panas. Proses dapat dimodifikasi agar sebagian ikatan rangkap tidak bereaksi untuk menghasilkan margarin lembut sehingga dapat dengan mudah dioleskan.
Margarin mempunyai keunggulan dibandingkan mentega. Margarin tidak mudah teroksidasi sehingga tidak cepat rusak. Hal ini karena minyak nabati terbuat dari rantai molekul panjang. Berbeda dengan mentega (hewani) yang terbuat dari molekul yang rantainya lebih pendek. Namun demikian, meski margarin dipercaya lebih sehat daripada mentega, konsumsi margarin berlebihan juga tidak bagus.

sumber: Johari, Rachmawati. 2008. KIMIA SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Esis.

MANUSIA, BAHASA, DAN LOGIKA (dds-bab3)


Seandainya manusia tidak mengenal bahasa dan logika, sangat sulit dibayangkan. Jika ditelaah dari fungsi bahasa dan logika, maka ketidakberadaan keduanya dapat menyebabkan alam dunia ini cepat mengalami kerusakan dan kehancuran. Walau manusia hanya merupakan sebagian kecil dari jagad raya, tapi dampaknya akan sangat besar pada alam terutama bumi kita tercinta ini. Di zaman globalisasi yang sangat modern dan teknologi semakin maju ini saja, bumi kita sudah mengalami kerusakan akibat ulah manusia sendiri. Padahal kita mempunyai berbagai macam bahasa, entah itu bahasa daerah, bahasa nasional, bahasa internasional, bahasa ilmuan, dan bahkan kita mempunyai bahasa tubuh yang dapat berpengaruh bagi orang di sekitar kita. Logika juga biasa kita gunakan dalam memecahkan suatu masalah, yang notabene menjadi sebuah ilmu yang dikenal dengan nama logika matematika dan mempunyai andil besar dalam pengaplikasiannya pada ilmu lain dan kejadian sehari-hari. Apalagi jika kita tidak mempunyai keduanya, bahasa dan logika. Manusia di bumi ini akan saling membunuh satu sama lain menuruti hawa nafsu dan emosinya. Kita masing-masing hanya akan mempunyai rasa egois yang sangat tinggi dan tidak memperdulikan satu sama lain. Dan pasti, tak kan ada yang namanya ilmu pengetahuan karena tidak adanya logika yang membangun dan bahasa yang mengungkapkannya. Kita ambil contoh, seorang guru tak mampu menyampaikan ilmu pada muridnya tanpa melalui perantara bahasa dan tak akan mampu menjawab pertanyaan muridnya dengan baik tanpa mempunyai logika.